Flat Design

Theodorus Veri Adrian Ariyanto
7 min readJun 7, 2021

--

https://www.techwelike.com/

Mungkin di era modern ini kalian familiar dengan kata “Flat Design”, Flat design ini adalah seni visual yang memiliki bentuk sederhana, simpel, namun rapi, indah, dan memiliki keunikannya sendiri.

Flat design sendiri dibuat dari bentuk, beberapa bentuk yang simpel, dengan menggunakan warna chromatic, dan warna yang solid tanpa menggunakan gradien, atau memberikan bayangan yang menimbulkan kesan 3 dimensi, dan kalian mungkin sering menjumpai flat design di sosial media, operating system pada komputer, smartphone, console game, design web, design Ui/Ux dan di banyak media digital lainya.

Lalu mengapa flat design sangat populer di era modern ini?,

Hal utama yang membuat flat design populer adalah bentuknya yang dapat menampilkan citra yang lebih tajam, karena dapat membuat audiens lebih mudah mengerti maksud dari visual tersebut, hal ini karena flat design dirancang agar memiliki bentuk yang minimalis, dan efisien dalam menggambarkan arti yang ingin disampaikan.

Alasan lain mengapa flat design populer adalah karena gaya ini mudah dan cepat dalam dibuat, selain proses pembuatannya yang mudah, flat design juga mudah untuk diedit ulang, contoh kasus, jika kita ingin mengubah warna dari suatu objek, maka kita hanya tinggal mengganti warna tersebut tanpa harus mengurangi atau menambah sesuatu, namun jika ilustrasi yang ingin diubah memiliki unsur visual yang rumit seperti gradien, maka kita tidak bisa hanya mengganti warna dari bagian itu sata, namun juga harus menyesuaikan gradien yang terdiri dari banyak warna, sehingga memakan banyak waktu untuk mengganti tiap warna tersebut. Flat design juga sudah berhasil menancapkan kesanya sebagai design modern di benak masyarakat modern.

Untuk apakah sebenarnya fungsi flat design itu?, Flat design sangat sempurna untuk dijadikan sebagai instrumen — instrumen visual dalam tampilan Ui Ux dalam web, hal ini karena bentuknya yang sederhana, dan tidak memiliki unsur — unsur visual yang detail, seperti bayangan, gradasi, dan lighting sehingga flat design memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dari design pendahulunya yaitu skeuomorphic design yang memiliki desain dengan elemen visual yang rumit dan menambah ukuran dari design tersebut, dan dengan kecilnya ukuran dari file yang digunakan dalam sebuah website, maka akan semakin cepat juga tampilan website itu di proses muncul di layar penggunanya, sehingga membuatnya lebih ringan, dan efisien.

https://www.crazyegg.com/

Namun dengan tidak memiliki unsur — unsur visual tersebut tidak berarti flat design adalah seni yang buruk dan tidak sempurna, karena tidak memenuhi semua elemen Tone, dan Tekstur dalam unsur ilustrasi.

Unsur — Unsur Flat Design
1. Visualisasi yang mudah dipahami
2. Minimalis
3. Efisien
4. Keterbacaan dari font yang digunakan
5. Pengunaan warna — warna cerah
6. Pengunaan warna yang solid

Kelebihan dari flat design
1. Mudah dipahami
Karena didesain dengan bentuk yang sederhana, dan objektif membuatnya mudah untuk dimengerti dengan cepat
2. Ukuranya yang kecil
Ukuran dari flat design yang kecil membuatnya dapat cepat diproses / render oleh konputer sehingga sempurna digunakan dalam website
3. Mudah dimodifikasi
Karena tidak memiliki unsur visual yang detail seperti gradien atau tekstur membuatnya mudah untuk dimodifikasi jika ada kesalahan, atau ingin mengubah bagian kecil dari desain tersebut sehingga mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk memperbaikinya

Sejarah Flat Design.
Saat ini masih belum pasti dari mana asalnya aliran desain ini, namun yang pasti flat design sendiri merupakan gaya yang dipengaruhi oleh 3 gaya desain, yaitu :

1.The Swiss Style (International Typographic Style)
Gaya visual yang muncul pada periode 40 an di swiss ini merupakan pengaruh besar pada perkembangan flat design, gaya visual ini menggunakan visualisasi yang sederhana dan objektif untuk menyampaikan pesan nya, hal ini bertujuan agar pesan yang disampaikan dapat dimengerti dengan mudah secara universal. Desain ini dirancang dengan mengikuti grid yang dibuat secara matematis, dan dibuat asimetris dan memberikan ruang untuk white space (ruang kosong) dengan mengurangi ornamen yang tidak berhubungan sebisa mungkin, agar pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan jelas, design ini juga menggunakan ukuran tipografinya untuk memperjelas hirarki dalam desainnya.

https://i.ytimg.com/vi/9PdFXCJnKqQ/maxresdefault.jpg

2. Bauhaus
Gaya visual selanjutnya yang ikut berperan dalam perkembangan flat design adalah gaya visual bauhaus, tidak seperti The swiss style / International typographic style, gaya ini merupakan aliran dari ilmu desain arsitektur yang memiliki pengaruh besar terhadap arsitektur dunia, gaya ini diperkenalkan oleh Walter Gropius pada tahun 1919, seorang yang mempelopori konsep “Form follows function”, gaya visual ini memiliki terbentuk dari bentuk — bentuk geometris yang disusun sedemikian rupa untuk menghasilkan keindahan
Istilah bauhaus sendiri berasal dari kata “Bauen” yang berarti untuk membangun, dan “House” yang berarti rumah, namun pada perkembanganya prinsip dari gaya ini tidak hanya digunakan pada bangunan, tapi juga mulai digunakan pada seni lukis yang berbentuk kubisme, dan ekspresionisme yang tercipta karena pengaruh pelukis rusia.

https://etemporium.files.wordpress.com/2019/10/bauhaus-vector-via-vecteezy-com.jpg

3. Modernism
Gaya terakhir yang mempengaruhi perkembangan flat design adalah gaya desain modernism, sama halnya dengan gaya bauhaus, hanya ini juga pada awalnya merupakan gaya desain yang digunakan pada desain bangunan, gaya ini diperkenalkan oleh seorang arsitektur yang berasal dari Amerika bernama Philip johnson pada tahun 1932, ciri dari gaya ini adalah bentuknya yang tidak simetris, minimalis.
Flat design sendiri kembali dipopulerkan oleh apple, dan microsoft windows pada Windows 8, yang menggunakan gaya visual flat design dalam desain Ui Ux dari operating systemnya, pada awalnya gaya desain kurang disukai oleh audiencenya namun seiring berjalanya waktu, gaya ini mulai disukai karena dianggap lebih simpel, dinamis, dan mudah dimengerti.

http://www.martaltes.com/wp-content/uploads/2020/11/Modern-art-Facts-for-Kids.jpg

Penggunaan flat design pada Windows 8 juga merupakan salah satu pelopor flat design yang berhasil menaikan popularitas dari flat design, tidak hanya digunakan pada user interfacenya saja, flat design juga digunakan pada icon bahkan logo yang digunakan, penggunaan flat design pada microsoft windows dipertahankan hingga sekarang, dan kembali digunakan dalam mendesain user interface windows 10.
Google pun tidak ingin ketinggalan, perusahaan tersebut mulai menggunakan flat design pada icon — icon, dan logo — logo yang ia gunakan, yang mana mengakibatkan popularitas dari flat design makin menaik.

Aplikasi yang sering digunakan dalam membuat flat design
1. Adobe Illustrator
Aplikasi ini adalah salah satu aplikasi dari Adobe yang ideal dalam membuat seni flat design kareena adobe illustrator berbasis vektor.
2. Inkscape
Sama halnya dengan Adobe Illustrator, Inkscape juma memiliki basis vektor dalam mendesain, kelebihan dari Inkscape adalah desain Interfacenya yang sederhana sehingga mudah untuk digunakan
3. Figma
Figma pun menggunakan basis vektor dalam penggunaannya, kelebihan dari aplikasi figma adalah desain interfacenya yang sederhana, dan juga open source atau dapat digunakan secara gratis.

Masa depan Flat design
Diperkirakan flat design masih akan bertahan lebih lama lagi, hal ini didukung dengan munculnya gaya — gaya baru yang berbasis pada flat design. Contoh dari gaya — gaya tersebut adalah :

Organic design
Gaya desain ini masih mengambil basis dari flat design yaitu, minimalis, efisien, penggunaan warna warna yang solid tanpa menggunakan gradien atau bayangan, dan visual yang mudah dipahami, hanya saja keunikan dari desain ini adalah desain yang dibentuk untuk memberikan kesan alami dengan menggunakan warna — warna yang memiliki kesan alami, seperti hijau, kuning, jingga, coklat, dan biru muda, gaya desain ini juga menggunakan bentuk — bentuk yang memiliki kesan organik dan alami, dengan menggunakan bentuk dedaunan, dan lumpur, dan unsur — unsur alami lainya.

https://image.freepik.com/free-vector/abstract-colorful-various-organic-shape-art-print-background-design-contemporary-art-vintage-trendy-hand-drawn-leaves-landscape_13824-335.jpg

Isometric design
Gaya desain ini juga masih mengambil basis dari flat design yaitu penggunaan warna yang cerah , minimalis, efisien, penggunaan warna warna yang solid tanpa menggunakan gradien atau bayangan, dan visual yang mudah dipahami, gaya ini adalah ilustrasi yang menunjukan bentuk 3 dimensi dengan menggunakan bentuk — bentuk 2 dimensi untuk menciptakan ilusi optik, dengan memberikan kedalaman menggunakan perbedaan warna gelap, dan terang

https://www.skillshare.com/blog/wp-content/uploads/2021/01/image-asset-4.png

Minimalism
Gaya desain ini setia menggunakan semua elemen dari flat desain yaitu Visualisasi yang mudah dipahami, minimalis, Efisien, Penggunaan warna — warna cerah, dan Penggunaan warna yang solid, namun kelebihan dari minimalism adalah penggunaan palet warna yang lebih sedikit, dan visualisasi yang lebih sederhana dan rapi dengan mengabaikan data dari object dan hanya mengunakan bentuk — bentuk dasarnya saja tanpa mengurangi pemaknaan dari visual tersebut

https://mir-s3-cdn-cf.behance.net/project_modules/fs/6d95c730275561.561be14f22667.jpg

Odd bodies
Gaya desain ini memfokuskan diri pada pengambaran manusia dengan proporsi tubuh yang unik dengan berpegang pada unsur — unsur dari flat design yaitu minimalis, Efisien, Pengunaan warna — warna cerah, dan Pengunaan warna yang solid

https://blog.corp-site.envato.com

51918097 — Theodorus_Veri_Adrian_A.
Program Studi DKV
Fakultas Desain dan Seni
Universitas Komputer Indonesia

--

--